Nama : Prido Dwi Iryanto
Kelas : 2DB01
NPM : 35116790
TUGAS 2
Pendidikan
mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah
pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman
selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan
sebelumnya.
Mengenai
masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim.
Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit.
Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang
mahal, bahkan aturan UU pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk
itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat
dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional,
propinsi, maupun kota dan kabupaten
Pendidikan
merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, negara maupun pemerintah pada
era reformasi ini. Problematika pendidikan merupakan sesuatu yang kompleks.
Persoalan pendidikan selalu saja ada selama peradaban dan kehidupan manusia
sendiri itu ada. Apalagi dalam abad informasi seperti saat ini, tingkat
obsolescence dan program pendidikan menjadi sangat tinggi. Hal ini dapat
terjadi karena perkembangan teknologi yang digunakan masyarakat dalam sistem
produksi barang dan jasa yang begitu cepat.
Pendidikan
mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah
pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tantangan zaman yang sering tidak
dapat diramalkan, oleh karena itu pendidikan selalu dihadapkan pada
masalah-masalah baru. Masalah yang dihadapi dunia pendidikan itu demikian luas.
Oleh sebab itu, perlu ada rumusan-rumusan terhadap masalah pendidikan yang
dapat dijadikan pegangan oleh pendidik dalam mengembangkan tugasnya.
Masalah-masalah pendidikan tersebut terdiri dari, pertama: permasalahan secara
umum dalam pendidikan seperti masalah pokok pendidikan, jenis-jenis
permasalahan pokok pendidikan, faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
pendidikan, dan pemecahan masalah pendidikan. Kedua, permasalahan secara khusus
dalam pendidikan khususnya masalah-masalah aktual pendidikan di Indonesia.
Pendidikan
di Indonesia dikenal dengan dua sistem, yaitu pendidikan umum dan pendidikan
Islam, dimana masing dibawah naungan Mendiknas dan Menag. Dua jenis lembaga
pendidikan ini mendapat perlakuan yang tidak sama dari pemerintah. Pendidikan
umum lebih mendapat perhatian daripada pendidikan yang berlabel Islam.
Lembaga pendidikan Islam yang notabene di bawah naungan departemen agama kebanyakan tidak didirikan oleh pemerintah sendiri. Melainkan didirikan pondok pesantren maupun perorangan yang kebanyakan berupa yayasan. Model pendidikan seperti ini kemudian dalam segala urusan biasanya dikuasai oleh pemegang yayasan bukan terpusat secara nasional oleh pemerintah. Sehingga setiap madrasah berbeda satu sama lain.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan, madrasah atau universitas pendidikan Islam tentunya mempunyai berbagai kelebihan dan kekurangan, maupun permasalahan yang dihadapi olehnya. Permasalahan yang dihadapi lembaga pendidikan Islam biasanya sangat kompleks. Terlebih-lebih dalam hal manajemen dan kelembagaannya. Maka dari itu kami akan akan mengidentifikasi permasalahan manajemen dan kelembagaan yang muncul dalam lembaga pendidikan Islam dan berusaha memberikan solusi untuk kebaikan lembaga pendidikan Islam.
Lembaga pendidikan Islam yang notabene di bawah naungan departemen agama kebanyakan tidak didirikan oleh pemerintah sendiri. Melainkan didirikan pondok pesantren maupun perorangan yang kebanyakan berupa yayasan. Model pendidikan seperti ini kemudian dalam segala urusan biasanya dikuasai oleh pemegang yayasan bukan terpusat secara nasional oleh pemerintah. Sehingga setiap madrasah berbeda satu sama lain.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan, madrasah atau universitas pendidikan Islam tentunya mempunyai berbagai kelebihan dan kekurangan, maupun permasalahan yang dihadapi olehnya. Permasalahan yang dihadapi lembaga pendidikan Islam biasanya sangat kompleks. Terlebih-lebih dalam hal manajemen dan kelembagaannya. Maka dari itu kami akan akan mengidentifikasi permasalahan manajemen dan kelembagaan yang muncul dalam lembaga pendidikan Islam dan berusaha memberikan solusi untuk kebaikan lembaga pendidikan Islam.
Permasalahan
Manajemen Dan Kelembagaan Serta Dampaknya Dalam Lembaga Pendidikan Islam
a. Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya. Tahapan manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap :
1. perencanaan
2. pengorganisasian dan koordinasi
3. pelaksanaan
4. pengendalian.
Dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita Lestari (2006) mengemukakan tentang siklus manajemen kurikulum yang terdiri dari empat tahap :
1. Tahap perencanaan; meliputi langkah-langkah sebagai :
a) analisis kebutuhan
b) merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis
c) menentukan disain kurikulum dan
d) membuat rencana induk (master plan): pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.
2. Tahap pengembangan, meliputi langkah-langkah :
a) perumusan rasional atau dasar pemikiran
b) perumusan visi, misi, dan tujuan
c) penentuan struktur dan isi program
d) pemilihan dan pengorganisasian materi
e) pengorganisasian kegiatan pembelajaran
f) pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar dan
g) penentuan cara mengukur hasil belajar.
3. Tahap implementasi atau pelaksanaan, meliputi langkah-langkah:
a) penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
b) penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)
c) penentuan strategi dan metode pembelajaran
d) penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar setting lingkungan pembelajaran
4. Tahap penilaian, terutama dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif. Penilailain kurikulum dapat mencakup Konteks, input, proses, produk (CIPP) : Penilaian konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan, kondisi aktual, masalah-masalah dan peluang. Penilaian Input: memfokuskan pada kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari rancangan. Penilaian proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program. Penilaian product berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program (identik dengan evaluasi sumatif).
Problem kurikulum: masih ada dikotomi kurikulum (pemisahan ilmu agama dan ilmu umum). Dampak: dalam pengajaran masih dipisah antara ilmu agama dan ilmu umum.
a. Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya. Tahapan manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap :
1. perencanaan
2. pengorganisasian dan koordinasi
3. pelaksanaan
4. pengendalian.
Dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita Lestari (2006) mengemukakan tentang siklus manajemen kurikulum yang terdiri dari empat tahap :
1. Tahap perencanaan; meliputi langkah-langkah sebagai :
a) analisis kebutuhan
b) merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis
c) menentukan disain kurikulum dan
d) membuat rencana induk (master plan): pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.
2. Tahap pengembangan, meliputi langkah-langkah :
a) perumusan rasional atau dasar pemikiran
b) perumusan visi, misi, dan tujuan
c) penentuan struktur dan isi program
d) pemilihan dan pengorganisasian materi
e) pengorganisasian kegiatan pembelajaran
f) pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar dan
g) penentuan cara mengukur hasil belajar.
3. Tahap implementasi atau pelaksanaan, meliputi langkah-langkah:
a) penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
b) penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)
c) penentuan strategi dan metode pembelajaran
d) penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar setting lingkungan pembelajaran
4. Tahap penilaian, terutama dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif. Penilailain kurikulum dapat mencakup Konteks, input, proses, produk (CIPP) : Penilaian konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan, kondisi aktual, masalah-masalah dan peluang. Penilaian Input: memfokuskan pada kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari rancangan. Penilaian proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program. Penilaian product berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program (identik dengan evaluasi sumatif).
Problem kurikulum: masih ada dikotomi kurikulum (pemisahan ilmu agama dan ilmu umum). Dampak: dalam pengajaran masih dipisah antara ilmu agama dan ilmu umum.
b. Manajemen Guru
Masalah:
1) guru kurang profesional dalam mengajar
2) guru mendapat tugas lain selain mengajar dan mendidik
3) guru kurang memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan
4) kreatifitas guru kurang
Dampak:
1) asal-asalan dalam mengajar dan tidak disiplin
2) guru tidak fokus pada tugas dan kewajiban mengajar karena mendapat beban lain
3) tidak bisa menjalankan tugas secara maksimal tidak berkembang dan tidak mempunyai inovasi
4) monoton dalam pembelajaran
c. Bidang Kesiswaan
Dalam Depdikbud disebutkan dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu : (a) siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka; (b) kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu diperlukan wahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara optimal; (c) siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan; dan (d) pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotor .
Ada
tiga masalah utama yang perlu mendapat perhatian dalam bidang kesiswaan yaitu :
- Masalah penerimaan siswa baru
- Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar
- Masalah penerimaan siswa baru
- Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar
TUGAS 3
Kita
sering mendapatkan masalah di dalam ke hidupan.baik dalam, lingkungan, masyarakat,
organisasi dan perusahaan.masalah yang kita dapat tidak sama setiap saat.
Terkadang masalah yang kita hadapi itu harus memilih ,mana yang terbaik untuk
kita atau yang akan menyesalkan kita. Di sini penting peran pengambilan keputusan
yang terbaik untuk kita, dengan memikirkan segala resiko dan kerugian
yang kita dapat.
Masalah masalah yang
kompleks sering terjadi di perusahaan perusaahan. Di sini di tuntut peran
manajer untuk memecahkan masalah tersebut sebagai pembuat keputusan.dalam memecahkan
suatu masalah manajer mengidentifikasi,mengembangkan,menyeleksi,menerapkan dan
meninjak lanjuti untuk memastikan bahwa kapan solusi itu berjalan sebagai mana
mestinya.
Manajer juga perlu melakukan pendekatan ke sebuah Sistem
untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah yang tidak merugikan
perusahaan.
Pendekatan sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berintraksi untuk mencapai
suatu tujuan. Pendekatan sistem adalah serangkaian tahapan tahapan pemecahan
masalah yang setiap langka di pahami dan menghasilkan sebuah solusi
alternatip di pertimbangkan dan solulusi yang di pilih dapat di
terapkan.
Pendekatan sistem dalah pengambilan keputusan
Di dalam sebuah perusahaan manajer berperan penting dalam pengambilan
keputusan yang efektif dan efisien.sistem konseptual adalah suatu sistem
pemecahan masalah yang terdiri dari manajer ,informsi dan standart.2 elemen
yang lain masuk dalam peroses perubahan masalah menjadi solusi (solusi
alternatif dan kendala).
TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
1. Usaha Persiapan
·
Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
·
Mengenal sistem lingkungan.
·
Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
·
Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
1.
Mengevaluasi standar.
2.
Membandingkan output dengan standar.
3.
Mengevaluasi manajemen.
4.
Mengevaluasi pemroses informasi.
5.
Mengevaluasi input dan sumber daya input.
6.
Mengevaluasi proses.
7.
7.Mengevaluasi sumber daya output.
3. Usaha Persiapan
·
Pertimbangan alternatif yang layak.
·
Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
·
Memilih solusi terbaik.
·
Menerapkan solusi.
·
Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Terdapat 3 Kategori manajer dalam merasakan suatu masalah masalah :
1.
Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan
menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha
menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2.
Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker) :
1.
Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring
segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
2.
Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian
menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam
organisasi.
3.
Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah( Problem
solver)
1.
Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu
metode yang telah ditetapkan. Contoh : pendekatan sistem.
2.
Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi
menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
(SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)
·
Pemecahan masalah
Pentingnya pemecahan masalah
Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang
dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang diyakini
manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satunya
kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasikan berbagai alternatif
keputusan.
·
Pendekatan sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey,
seorang profesor filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga
seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara
memadai.
1.
Mengenali kontroversi
2.
Menimbang klaim alternatif
3.
Membentuk penilaian
Serangkaian langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu
pertama-tama dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang
dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya adalah sbb:
1.
Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah
dengan menyediakan orientasi sistem.
2.
Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan
kemudian memahaminya.
3.
Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif,
mengevaluasinya, memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan
membuat menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
Faktor manusia yang mempengaruhi Pemecahan
Masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik, gaya ini dapat
mempengaruhi dalam :
1.
Merasakan masalah
2.
Mengumpulkan Informasi
3.
Menggunakan Informasi
Sumber : https://imammagribi.wordpress.com/2011/09/24/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan-masalah-dan-membuat-keputusan/
0 komentar:
Posting Komentar