Management Information System atau Sistem Informasi Manajemen adalah sistem perencanaan
bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan
manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi
bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa
karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan
pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya
digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian
dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya
sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Management Information System atau Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang
mulai berkembang sejak tahun 1960an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal,
secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang
digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan
sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem
Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil
Keputusan”. SIM menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk
mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan
manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip
sistem karena berita yang tersebar dalam berbagai bentuknya dikumpulkan,
disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan
menjadi suatu informasi.
Baskerville dan Myers berargumentasi bahwa SIM sudah saatnya
menjadi sebuah disiplin ilmu secara mandiri. Davis menawarkan konsensus, bahwa
setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus
bidang SIM :
1. Proses
Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem informasi,
dan seterusnya.
2. Proses
Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan seterusnya.
3. Konsep
Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya.
4. Representasi,
seperti sistem basis data, pengkodean program, dan seterusnya.
5. Sistem
Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya.
Sebagai dasar pengetahuan, Informasi adalah kumpulan dari
data-data yang diolah sehingga menjadi sesuatu yang berarti dan bermanfaat.
Sedang data adalah fakta-fakta, angka-angka atau statistik-statistik yang dari
padanya dapat menghasilkan kesimpulan. Kedepannya informasi -informasi yang
terkumpul dapat diolah menjadi sebuah pengetahuan baru.
Data - Informasi - Pengetahuan
Sistem Informasi Manajemen kini tidak lagi berkembang dalam bidang
usaha saja, tapi sudah digunakan dalam berbagai bidang, dari mulai pendidikan,
kedokteran, indistri, dan masih banyak lagi. Ini menandakan bahwa Informasi
yang akurat dan cepat dibutuhkan di berbagai bidang.
Ada banyak teknologi yang mendukung SIM baik secara online atau
offline. Tapi dasar dari aplikasi yang digunakan pada Sistiem Informasi
Manajemen adalah aplikasi database. sistem ini harus mampu mengolah data yang
dikumpulkan pada database menjadi sebuah produk informasi yang dibutuhkan
penggunanya. Sistem ini juga harus bisa membagi informasi yang diproduksinya
menjadi beberapa tingkatan, sehingga setiap tingkatan hanya mendapatkan
informasi yang mereka butuhkan.
Pada sebuah Instansi, manajemen selalu terlibat dalam serangkaian
proses manajerial, yang pada intinya berkisar pada penentuan: tujuan dan
sasaran, perumusan strategi, perencanaan, penentuan program kerja,
pengorganisasian, penggerakan sumber daya manusia, pemantauan kegiatan
operasional, pengawasan, penilaian, serta penciptaan dan penggunaan sistem
umpan balik. Masing-masing tahap dalam proses tersebut pasti memerlukan
berbagai jenis informasi dalam pelaksanaannya.
Penentuan
Tujuan dan Sasaran
Dapat dinyatakan secara aksiomatis bahwa suatu organisasi dibentuk
dan dikelola untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam rangka penentuan juga pencapaian tujuan tersebut maka dibutuhkan
informasi-informasi yang dapat memberikan gambaran kasar atau global tentang
kecenderungan-kecenderungan yang mungkin terjadi, baik secara internal
organisasi itu sendiri maupun pada lingkungan di mana organisasi bergerak.
Informasi-informasi yang dibutuhkan tersebut secara eksternal dapat mencakup
bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya, serta arah perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Secara internal informasi yang diperlukan adalah
tentang produk yang akan dihasilkan dikaitkan dengan kemampuan organisasi dalam
penyediaan dan penguasaan berbagai sarana, prasarana, dana dan sumber daya
manusia.
Perumusan
Strategi
Keseluruhan upaya pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
organisasi memerlukan strategi yang mantap dan jelas. Salah satu instrumen
ilmiah yang umum digunakan dalam penentuan strategi organisasi ialah analisis
SWOT, yaitu Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities
(Peluang), dan Threats (Ancaman). Agar analisis SWOT benar-benar ampuh sebagai
instrumen pembantu dalam penentuan dan pelaksanaan strategi organisasi,
diperlukan informasi menngenai kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang mungkin
dihadapi oleh organisasi tersebut.
Perencanaan
Strategi yang telah dirumuskan dan ditetapkan memerlukan
penjabaran melalui penelenggaraan fungsi perencanaan. Karena perencanaan
merupakan salah satu hal yang penting dalam organisasi, perlu diketahui secepat
mungkin berbagai resiko dan faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan
pelaksanaan tujuan dan strategi organisasi. Informasi-informasi yang dibutuhkan
dalam proses perencanaan adalah 5 W 1 H, yaitu what(apa), when(kapan), where(di
mana), who(siapa), why(mengapa), dan how(bagaimana).
Penyusunan
Program Kerja
Penyusunan program kerja merupakan rincian sistematis dari rencana
kerja jangka waktu menengah. Keenam pertanyaan di atas harus terjawab dalam
penyusunan program kerja dimana ia harus bersifat kuantitatif, menyatakan
secara jela dan konkrit hasil yang diharapkan, standar kinerja jelas, mutu
hasil pekerjaan ditetapkan secara pasti, dan program kerja disusun sedemikian
rincinya sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan operasional.
Pengorganisasian
Organisasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang
terikat secara formal dan hirarkis serta bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Organisasi dapat menjadi wadah
dimana sekelompok orang bergabung dan menempati wilayah-wilayah tertentu untuk
melakukan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Organisasi dapat
pula menjadi tempat berinteraksi antar anggota organisasi tersebut maupun
dengan anggota organisasi lainnya.
Tolak ukur keberhasilan suatu organisasi tidak dilihat secara
inkremental dari apa yang dicapai oleh masing-masing satuan kerja melainkan
dari sudut pandang yang bersifat holistik dalam arti keberhasilan organisasi
secara keseluruhan.Penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawab fungsional
satuan kerja tertentu memerlukan interaksi, interdependensi dan interrelasi
dengan semua satuan kerja lainnya. Dan tentunya proses seperti ini memerlukan
suatu sistem informasi yang baik.
Penggerakan
SDM
Penggerakan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan fungsi yang
teramat penting dalam manajemen sekaligus paling sulit.Penggerakan SDM yang
tepat dan efektif memerlukan informasi yang handal. Misalnya, informasi tentang
klasifikasi jabatan, informasi tentang uraian dan analisis pekerjaan,informasi
tentang standar mutu yang diterapkan dalam manajemen, dan berbagai informasi
lainnya yang memungkinkan satuan kerja yang mengelola SDM dalam organisasi
menyelenggarakan berbagai fungsinya dengan baik.
Penyelenggaraan
Kegiatan Operasional
Penyelenggaraan kegiatan operasional merupakan bagian yang sangat
penting dari keseluruhan proses manajerial dan bahkan merupakan tes apakah
sebuah organisasi berjalan di atas “rel” yang benar atau tidak. Hal ini
dikarenakan manajemen bersifat situasional dimana penerapan prinsip-prinsip
manajemen harus diterapkan secara universal dengan memperhitungkan faktor
situasi, kondisi, ruang dan waktu.Manajemen juga berorientasi pada hasil
optimal dari segi produk, efisiensi dan efektivitas kerja.Sehingga penyelenggaraan
kegiatan operasional yang baik dan tepat hanya akan terwujud bila didukung
dengan berbagai informasi yang tepat pula.
Pengawasan
Pengawasandiperlukan atas pertimbangan bahwa penyelenggaraan
seluruh kegiatan operasional memungkinkan terjadi kesalahan yang berarti dapat
berakibat pada tidak terwujudnya tingkat efisiensi, efektivitas dan
produktivitas yang diharapkan. Oleh karena itu, kegiatan pengawasan jelas
memerlukan sekaligus menghasilkan informasi tentang penyelenggaraan berbagai
kegiatan operasionalyang sedang terjadi.
Penilaian
Seperti halnya dalam pengawasan, informasi dalam proses penilaian
juga sangat dibutuhkan. Informasi ini dapat diperoleh melalau berbagai
wawancara, penyebaran kuesioner kepada pihak-pihak lain yang dianggap
mengetahui pengetahuan mendalam tentang seluruh proses manajerial, dan
teknik-teknik lainnya yang dipandang perlu dan tepat digunakan.
Sistem
Umpan Balik
Semua informasi yang diperoleh—terutama dari hasil
penilaian—diumpanbalikkan kepada berbagai pihak yang berkaitan dengan
manajerial organisasi, termasuk kepada para pemodal, pemilik saham, manajemen
puncak, para pimpinan satuan usaha, dan lainnya. Hal ini penting dilakukan
supaya manajerial organisasi yang bersangkutan tetap menghasilkan efektivitas,
efisiensi serta produktivitas yang tinggi sehingga tujuan awal organisasi dapat
terwujud secara maksimal.
Penjelasan di atas membuktikan bahwa informasi sangat dibutuhkan
dalam pengembangan suatu organisasi. Untuk membangun informasi yang handal
dibutuhkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang mampu menampung dan mengolah
data serta menghasilkan informasi yang tepat dan akurat setiap saat. Tanpa
dukungan SIM yang tangguh, maka akan sulit organisasi yang baik akan terwujud,
karena SIM menolong lembaga-lembaga bidang apapun dalam mengintegrasikan data,
mempercepat dan mensistematisasikan pengolahan data, meningkatkan kualitas
informasi, mendorong terciptanya layanan-layanan baru, meningkatkan kontrol,
meng-otomatisasi-kan sebagian pekerjaan rutin, menyederhanakan alur registrasi
atau proses keuangan, dan lain sebagainya.
Tujuan Umum
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.Menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna
lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui
bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu
mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi
kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap
manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
1. Perencanaan,
formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas
manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan
penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengendalian,
perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat,
rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus
memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana
mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan
melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
3. Pengambilan
Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan
proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan
dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa
rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan
fungsi pengendalian.
Sumber : https://widuri.raharja.info/index.php/Management_Information_System
0 komentar:
Posting Komentar